Perilaku Syaja'ah
Pengertian Syaja'ah
Syaja'ah (الشَّجَاعَة) adalah istilah dalam bahasa Arab yang berarti keberanian , keteguhan hati , atau keperkasaan. Secara etimologi, kata al-syaja’ah berarti berani, antonim dari kata al-jabn yang berarti pengecut. Kata ini digunakan untuk menggambarkan kesabaran di medan perang.Dalam konteks Islam, syaja'ah bukan sekadar keberanian fisik, tetapi juga keberanian moral dan spiritual. Seorang Muslim yang memiliki syaja'ah mampu mempertahankan kebenaran, menegakkan keadilan, serta melawan kebatilan, meskipun harus menghadapi risiko besar.
Bentuk-Bentuk Syaja'ah
Sifat syaja'ah dibagi menjadi dua macam, yaitu syaja'ah harbiyah dan syaja'ah nafsiyah.
a. Syajaah Harbiyyah
Syajaah Harbiyyah adalah bentuk keberanian yang tampak secara langsung. Misalnya keberanian kaum muslimin zaman dahulu untuk berjihad (perang) demi membela agama.
b. Syajaah Nafsiyyah
Syajaah Nafsiyyah adalah keberanian mental seseorang. Ia akan berani dalam menghadapi bahaya dan penderitaan jika hal tersebut demi menegakkan keadilan.
Contoh sifat syaja'ah bisa bermacam-macam, tidak harus dalam medan pertempuran atau medan laga. Imam Hasan al-Banna rahimahullah menyebutkan contoh-contoh syaja'ah berikut.
a. As-sarahah fil-haq (terus terang dalam kebenaran), yaitu berpendirian tetap. Maksudnya sesekali mengatakan begini dan pada waktu lainnya mengatakan begitu.
b. Kitmanus-sirr (menyembunyikan rahasia, tidak membukanya, apalagi menyebar-luaskannya). Apa pun yang dia hadapi dalam menyimpan rahasia itu, ia tetap mempertahankannya, sepatah pun tidak akan mengatakannya
c. Al-i'tiraf bil-khata' (mengakui kesalahan), yaitu tidak lempar batu sembunyi tangan, menutupi kesalahan apalagi mengemasnya dengan kemasan-kemasan kebenaran.
d. Al-insaf minan-nafs (objektif terhadap diri sendiri). Maksudnya hati boleh panas, telinga boleh merah, akan tetapi akal pikiran harus tetap jernih dengan memilih cara mengekspresikan kemarahannya dalam bentuk yang paling tepat.
Contoh Perilaku Syajaah
• Berani mengakui kesalahan dan tidak sembunyi tangan.
• Memiliki rasa takut kepada Allah swt.
• Bersifat amanah dan dapat memegang rahasia.
• Berkata jujur dan konsisten berada di jalan kebenaran.
• Menguasai hawa nafsu dan emosi saat marah.
Manfaat Syajaah
Manfaat syajaah terbagi menjadi tiga, sebagai berikut;
1. Manfaat untuk Diri Sendiri
Orang yang memiliki syajaah dalam dirinya, bukan hanya berani menentang kemungkaran sesuai kemampuannya. Tetapi juga memiliki sikap mental yang kuat. Termasuk memiliki kedewasaan dalam menyikapi suatu permasalahan.
Ia berani dalam kebenaran dan tidak tega membiarkan kemungkaran terjadi, sekalipun ia hanya menggunakan selemah-lemahnya iman untuk menentang kemungkaran tersebut. Pribadi yang memiliki syajaah juga senantiasa mendahulukan mengerjakan perintah Allah ketimbang urusan dunianya. Dalam hal ini, keberaniannya adalah wujud rasa takut dan patuhnya kepada Allah.
2. Manfaat Syaja'ah untuk Keluarga
Dengan mengantongi semangat keberanian dalam keluarga, kehidupan akan terasa dan tentram. Tiada lagi ketakutan kekurangan materi duniawi karena semuanya hanya dianggap kelezatan fana yang justru mengurangi keberanian untuk mendahulukan perintah Allah. Mungkin saja, sebuah keluarga hidup sederhana atau bahkan serba kekurangan, tetapi energi syajaah dalam keluarga tersebut tidak memaksa mereka untuk menghalalkan segala cara misalnya sampai mencuri. Mereka tetap berani berjuang, berikhtiar dan tidak menyerah walau rejeki pas-pasan.
3. Manfaat Syaja'ah untuk masyarakat Bangsa dan Negara
Suatu bangsa yang memiliki masyarakat berkarakter syajaah akan benar-benar makmur dan bahagia, walau dalam keberagaman.
Bahkan syajaah membawa pengaruh ke 2/3 dunia. Berdasarkan hal tersebut, jika negeri kita Indonesia mau maju dan berjaya, tiada cara lain, melainkan mengembalikan karakter syajaah itu ke dalam sanubari masyarakat Indonesia.
Semua harus kompak untuk berani menyingkirkan para koruptor, berani memutuskan segala bisnis-bisnis haram (seperti miras, narkoba, judi, hiburan malam, dan bentuk kemungkaran lainnya) dan berani kembali memperbaiki penghambaan kepada sang Maha Pencipta, yaitu Allah SWT.